Jumat, 02 November 2007

Kulminasi

Ada pepatah: tua-tua keladi makin tua makin jadi. apapun juga yg begitu lama kita tekuni entah itu hobi ataupun pekerjaan menjadikan kita masuk dalam dua perkara. perkara yg pertama kita masuk menjadi orang ekspert. kita layak menyandang gelar ekspertis dlm hobi ataupun pekerjaan kita. kita sudah menguasai bahkan memprediksi medan, situasi dan kondisi dari hobi atau pekerjaan kita. bahkan kita menjadi genius karena kitapun memiliki sikap reflek dalam menangani setiap masalah atau persoalan dari medan kerja atau hobi kita. singkatnya kita benar2 menjadi manusia handal. seiring dg keekspertan dan kehandalan kita, kita akan menuai trust dari siapapun yg bersentuhan dg hobi atau pekerjaan kita. dan luar biasa nikmatnya sebagai orang yg dipercaya, handal dan ekspert.
perkara yg pertama ini ibaratnya merupakan titik didih atau kulminasi atau kondisi puncak dari apa yg bisa kita nikmati dari hobi atau pekerjaan kita.
perkara yg kedua adalah soal kelebihan beban tonasi manusia yg tidak mau berkata cukup. perkara pertama memunculkan prestise yg luar biasa dari orang lain pada kita. dan itu merupakan hal yg membahayakan bagi kita yg kurang waspada. banyak korban berjatuhan ketika orang sudah sampai di puncak olimpus. besaran trust yg dipercayakan pada kita seringkali justru berbanding terbalik dg meningkatnya produktifitas. sifat2 yg lemah mulai muncul. arogan, sok tahu dan bahkan maha tahu bisa dijangkitkan oleh kondisi ini. dan apa jadi. keekspertan serta kehandalan lenyap tak berbekas. muncul penyakit kecepatan berpikir melambat serta kecepatan emosi meningkat. ukuran yg jelas dari situasi ini adalah ketika kita menjadi lebih cepat marah dibanding cepat berpikir. kita marah2 tanpa alasan yg rasional menurut nalar. ini kondisi yg berbahaya sekali. dan siapapun yg kurang waspada akan masuk dlm perkara kedua ini. orang mengatakan ini gejala postpower sindroma.

Tidak ada komentar: